Inflasi biaya pendidikan menjadi tantangan yang signifikan bagi sebagian besar keluarga di Indonesia. Dengan biaya pendidikan yang terus meningkat, penting bagi orang tua untuk mencari solusi yang dapat melindungi masa depan anak-anak mereka dari dampak kenaikan biaya yang tidak terduga ini.
Inflasi biaya pendidikan adalah fenomena di mana biaya yang terkait dengan pendidikan, seperti biaya sekolah, buku, dan perlengkapan lainnya, meningkat dari tahun ke tahun.
Fenomena ini sering kali melampaui tingkat inflasi umum, menyebabkan tekanan keuangan tambahan bagi orang tua yang berusaha memastikan pendidikan berkualitas untuk anak-anak mereka.
Inflasi biaya pendidikan di Indonesia menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menyadur dari Kompas, BPS mencatat sektor pendidikan mengalami inflasi 0,65 persen pada Agustus 2024, menjadi kontributor utama inflasi bulan tersebut.[1]
Kenaikan biaya pendidikan di jenjang SD, sekolah menengah, dan perguruan tinggi adalah penyebabnya. Inflasi biaya SD meningkat menjadi 1,59 persen, sementara SMP dan SMA justru mengalami penurunan.
Biaya perguruan tinggi naik menjadi 0,46 persen dibanding bulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan Agustus 2023. Salah satu faktor penyebabnya adalah kenaikan UKT di perguruan tinggi.
Rata-rata biaya pendidikan di Indonesia per siswa per tahun tercatat sebesar Rp 6.345.000 untuk tingkat SD, Rp 8.712.000 untuk SMP, Rp 11.895.000 untuk SMA, dan Rp 24.354.000 untuk perguruan tinggi.
Buat mengatasi biaya pendidikan yang mahal, Anda perlu perencanaan keuangan yang bijaksana. Berikut ini beberapa hal uang bisa Anda lakukan:
Saat ini, tersedia berbagai pilihan model pendidikan, seperti sekolah negeri, sekolah internasional, sekolah alam, hingga homeschooling. Penting untuk mulai merencanakan di mana anak Anda akan bersekolah, hitung biaya pendidikan yang dibutuhkan agar dapat menyesuaikan dengan kemampuan finansial dan nilai-nilai yang Anda inginkan.
Jika Anda merasa gaji bulanan saja tidak cukup untuk menutupi biaya pendidikan anak, maka sebaiknya mulai mencari sumber pendapatan tambahan. Investasi dapat menjadi solusi jangka panjang untuk membantu mengumpulkan dana yang diperlukan.
Diversifikasi investasi merupakan strategi penting untuk menghadapi inflasi biaya pendidikan. Dengan menyebar dana ke berbagai instrumen seperti reksa dana, saham, atau emas untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan dana pendidikan.
Ingat, setiap instrumen investasi memiliki risikonya, jadi pahami terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
Salah satu solusi efektif untuk melindungi diri dari inflasi biaya pendidikan adalah dengan menggunakan Asuransi Beasiswa Ciputra. Meskipun Asuransi Pendidikan tidak dapat sepenuhnya melawan inflasi, Uang Pertanggungan (UP) yang diestimasi dengan mempertimbangkan kemungkinan inflasi pendidikan dapat membantu Anda menjamin dana pendidikan anak.
Asuransi ini memberikan perlindungan finansial yang kuat, termasuk perlindungan jiwa selama 18 tahun dan lima kali pembayaran manfaat beasiswa. Anda hanya perlu membayar premi selama lima tahun untuk memastikan dana pendidikan anak Anda aman hingga perguruan tinggi.
Selain itu, asuransi ini menawarkan santunan duka sebesar 25% dari total Uang Pertanggungan jika orang tua meninggal dunia, serta pembebasan premi jika orang tua terdiagnosa penyakit kritis.
Dengan Asuransi Beasiswa Ciputra, Anda dapat menghadapi inflasi pendidikan dengan lebih tenang, mengetahui bahwa masa depan anak Anda telah terlindungi.
Setelah melakukan langkah-langkah di atas untuk melindungi dana pendidikan anak dari Inflasi Biaya Pendidikan, jangan lupa untuk melengkapi tabungan pendidikannya dengan Asuransi Beasiswa Ciputra. Bayar Premi #Cukup5Tahun, Dana Pendidikan Anak s/d Rp500 Juta aman hingga Perguruan Tinggi. Mau tau berapa besaran premi per bulan atau per tahunnya? Yuk, cek simulasinya disini!
